TLKM.or.id – Tim Layanan Kehutanan Masyarakat (TLKM) telah melangsungkan Kick Off dan Workshop program inovasi, Pengembangan Sistem Komunitas Cerdas Iklim untuk Meningkatkan Ketahanan Iklim Masyarakat Daerah Aliran Sungai Saddang. Program ini merupakan pendanaan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melalui adaptation fund dan disalurkan di Indonesia lewat Kemitraan Partnership.
Acara pembukaan dihadiri dan dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, juga turut hadir Bappeda Provinsi Sulsel, dan daerah Toraja Utara, Tana Toraja, Enrekang, serta Pinrang. Melalui sambutan Dirktur TLKM, Muchlas Dharmawan Tualle menyampaikan “program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur untuk membaca iklim, juga fokus untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui komunitas”.
Pada pembukaan juga turut hadir Direktur Eksekutif Kemitraan, Laode M. Syarif melalui zoom menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Sulsel yang sudah hadir dan bersedia mendukung program ini, program ini merupakan bagian inovasi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat lewat pembacaan cuaca lokal untuk membantu aktivitas masyarakat dalam sektor produksi.
Lewat sambutannya, Plt. Sekda Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsyad, mengucapkan apresiasinya kepada TLKM yang sudah menginisisasi kegiatan ini melihat dampak perubahan iklim yang kian masif, melalui program ini dapat menjadi contoh bagaimana mengatasi perubahan iklim harus melalui multi sektor dan mencakup dari hulu ke hilir. Melalui kesempatan ini juga Sekda Provinsi Sulsel menyerukan kepada setiap Pemerintah Daerah yang hadir untuk sama-sama membangun kesiapan dan kesigapan masyarakat dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Acara dilanjutkan dengan sesi talkshow yang dimulai dengan pemaparan dari Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan yang memaparkan dampak perubahan iklim di Sulsel dan apa saja program untuk perubahan iklim yang ada di sulsel. Pembicara kedua dari Maros Youth Learning Center yang memaparkan bagaimana langkah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim lewat anak muda, program ini berfokus untuk mengurangi penggunaan bahan kimia pada pertanian dan mengurangi jejak karbon dengan mendekatkan pengelolaan dan konsumsi pangan.
Dalam pemaparannya, Teguh Bimantara selaku Program Manager, 3 tujuan besar dari program ini adalah penguatan kapasitas masyarakat sebagai upaya peningkatan ketahanan iklim berbasis teknologi, penguatan sarana dan prasarana pendukung berbasis teknologi seperti pemasangan stasiun iklim di desa, dan rencana aksi daerah adaptasi perubahan iklim, serta membangun kecerdasan kolektif pada pemuda lokal.
Sesi Inception workshop juga dilaksanakan untuk meminta masukan dari setiap pemerintah daerah yang terlibat, juga sekaligus mengintegrasikan program dengan program daerah agar Komunitas Cerdas Iklim ini dapat berlangsung dan berkelanjutan. Melalui sesi ini juga turut hadir para akademisi dan lembaga non pemerintah untuk memberikan masukan pada program.
Untuk memastikan keterlibatan dan dukungan multi pihak, inception workshop ini berlangsung dengan aktif dalam memberikan input pada tiap aktivitas program agar kiranya program ini bisa berjalan dengan maksimal dan efisien. Permulaan ini menjadi penanda program inovasi ini akan berlangsung selama 12 bulan di 4 kabupaten dan 9 desa, Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, dan Pinrang.
Penulis: PS