CSC Lakukan kunjungan ke PPTPI di Indramayu dan Sumedang

Program CSC baru saja menyelesaikan lawatannya ke Perkumpulan Petani Tanggap Perubahan Iklim (PPTPI)  yang berada di Kabupaten Sumedang dan Indramayu.

Penerima manfaat program CSC yang berasal dari 4 Kabupaten, Enrekang, Toraja, Toraja Utara dan Pinrang, telah mengikuti rangkaian kegiatan berupa kunjungan lapangan untuk mempelajari peraktik pemanfaatan lahan menggunakan pendekatan perubahan iklim. 

Dalam lawatannya, daerah yang dikunjungi adalah Sumedang, melihat langsung dan belajar langsung dari para petani yang memperaktikkan pertanian yang tanggap terhdap perubahan iklim. Melalui lawatan ini, para penerima manfaat mempelajari bagaimana cara membaca cuaca dan iklim mikro terhadap tanaman pertanian.

Kemampuan untuk membaca iklim dan cuaca mikro ini memberikan manfaat yang besar bagi pertanian karena dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan dan antisipasi risiko yang akan muncul selama musim tanam. Sehingga petani dapat membuat prediksi kebutuhan terkait pertanian selama semusim tanam. 

PPTI adalah kelompok yang telah lama mempraktikkan pertanian yang tanggap terhadap perubhan iklim, berawal dari Yunita T. Winarto, Dosen di Universitas Indonesia yang menggagas dan memulai ide perkumpulan ini bersama masyarakat. 

Dengan adanya catatan iklim dan cuaca, manfaat yang bisa timbul banyak sekali, seperti memperkirakan curah hujan rata-rata dalam satu musim tanam, memprediksi hama atau penyakit yang akan muncul, yang paling penting dapat menentukan kapan datangnya musim kemarau dan musim hujan yang akan menjadi dasar dalam penentuan musim tanam. 

Teguh Bimantara mengungkapkan pemilihan PPTI sebagai lokasi lawatan dari program CSC dikarenakan keberhasilan yang telah dicapai PPTI dalam menjadikan kemampuan membaca cuaca dan iklim mikro sebagai langkah adaptasi, hal ini sejalan dengan tujuan program CSC, yaitu beradaptasi dengan perubahan iklim menggunakan kemampuan membaca dan menganalisis cuaca dan iklim mikro. 

Para peserta yang berasal dari penerima manfaat desa dampingan program CSC mengaku mendapat pengalaman baru dan menjadi lebih tahu bagaimana cara untuk memanfaatkan cuaca dan iklim mikro di era musim yang tidak menentu seperti sekarang. 

Para peserta yang ikut kali ini akan menyampaikan apa yang mereka dapatkan kepada seluruh anggota kelompok yang berada di tiap desa, selanjutnya akan diuji coba juga untuk diterapkan. Ilham Nasir selaku program Officer di Program CSC ini mengatakan bahwa kunjungan ini hanya sebagai langkah awal untuk memberikan contoh kepada penerima manfaat terkait apa yang akan dicapai dalam program. 

Kegiatan ini akan disambung dengan kegiatan lainnya yang berfokus kepada pengembangan kapasitas dalam membaca dan menganalisi iklim dan cuaca mikro. Selain itu akan ada juga pelatihan terkait kebencanaan karena wilayah dampingan kali ini masuk ke dalam kategori rentan yang memiliki potensi bencana alam, tutup ilham. 

SHARE POST