Angin Segar Pemasaran Hasil Petani Rotan di Kec. Bonehau

TLKM.or.id – Konsorsium PSDABM-M sebagai implementor MCA-Indonesia melalui Program Sentra Industri Rotan Berkelanjutan di Mamuju, Sulawesi Barat, menyelenggarakan Focus Group Disscussion (FGD) dalam penguatan pemasaran. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Kecamatan Bonehau, Kamis (9/2) dengan capaian untuk menggali informasi kondisi existing rantai pasok rotan yang berlangsung di 3 desa sasaran di Kecamatan Bonehau, yakni Desa Hinua, Desa Bonehau, dan Desa Tamalea.

Fahrum Ahmad, Manajer Bidang Pengembangan Produk & Pemasaran mengatakan, upaya mendorong peningkatan kapasitas pada setiap unit program, terutama dalam bidang pengembangan produk dan pemasaran merupakan kunci sukses pengembangan industri rotan berkelanjutan. “Pada prosesnya, persaingan dunia usaha menuntut para produsen berusaha keras agar dapat menumbuhkan usahanya. Persaingan yang semakin kompetitif mewajibkan para pelaku usaha agar lebih kreatif dan inovatif, baik dalam hal modifikasi dan inovasi produk, hingga inovasi kegiatan pemasaran,” ujar Fahrum Ahmad yang juga anggota Tim Layanan Kehutanan Masyarakat (salah satu anggota konsorsium PSDABM-M).

Ia melanjutkan, seluruh kegiatan dalam membuat produk yang kompetitif dapat dilakukan jika seluruh akitivitas usaha membentuk keseluruhan rantai yang menghubungkan produsen dan konsumen serta kegiatan yang menambahkan nilai produk.

Sementara itu, Sekertaris Camat Benahau mengatakan, dahulu — rotan merupakan lapangan kerja utama masyarakat, “dan diharapkan rotan dapat menambah penghasilan masyarakat,” sebutnya.

Pada proses FGD, Asdar Marzuki sebagai fasilitator juga menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi desa dimulai dari sumberdaya alam lokal (menjadi desa kreatif). “Produk unggul memiliki usaha kerakyatan unggul yang memiliki klaster industri bisnis yang berdaya saing dengan model generik yang kuat”.

Menurut Fahrum Ahmad, hasil pertemuan ini memberikan perspekif letak lembaga usaha masyarakat dalam suatu rantai nilai industri dan membantu memahami rantai nilai yang membentuk produk. Lembaga usaha masyarakat harus mampu mengenali posisinya pada supply chain yang membentuk produk atau jasa tersebut. Hal ini sangat penting untuk mengidentifikasi kesempatan dari persaingan.

Di samping itu, hasil FGD tersebut juga memberikan banyak informasi terkait cara pemanenan rotan, dan sejumlah tawaran harga yang menurut para petani rotan setimpal dengan usaha mereka mengambil rotan dari dalam hutan. Informasi tersebut dibutuhkan agar tercipta fair-trade rotan di bonehau. Usulan tersebut akan mendukung banyak masukan yang diharapkan menjadi tawaran pada kebijakan daerah yang meliputi perdagangan dan industri rotan di Mamuju.

SHARE POST