TLKM.or.id – Tim Layanan Kehutanan Masyarakat (TLKM) bekerjasama dengan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) mengadakan Pelatihan Peningkatan SDM sebagai upaya peningkatan kapasitas staf BPSKL terkait pehamanan mengenai fasilitator, penggunaan GPS, sampai pembuatan desain pemetaan pastisipatif wilayah Perhutanan Sosial. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Jolin dan Kelurahan Lakkang, Makassar ini berlangsung selama 3 hari yaitu Rabu-Jumat (20-22/12/2017), dengan rincian 2 hari training indoor dan 1 hari praktik di Lapangan. Pelatihan diikuti oleh 16 orang peserta, yang merupakan staf dari BPSKL.
Kegiatan ini dihadiri pula oleh Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL), Muchsin, S.Hut, M.Si. Beliau menyempatkan hadir membuka kegiatan secara resmi dan juga memberikan pemahaman serta arahan kedepan, melihat tantangan PSKL semakin berat sehingga merupakan suatu keharusan bagi para staf untuk senantiasa meningkatkan kapasitas.
Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pengetahuan awal maupun lanjutan terkait bagaimana seharusnya staf BPSKL Sulawesi bekerja sesuai dengan fungsinya, sejalan pula dengan tema pelatihan ini yakni “Peningkatan Kualitas SDM Lingkup Balai PSKL Sulawesi”. Fasilitator pelatihan ini yaitu Dr. Forest Muhammad Alif K.S, S.Hut., M.Si. dan Direktur Yayasan TLKM, Ir. Muh. Ichwan K. S.Hut, M.Hut IPP.
Pemetaan Partisipatif di Lapangan
Selain indoor training, dilakukan pula praktek di lapangan, bertempat di Kelurahan Lakkang, Makassar pada hari kedua kegiatan. Kegiatan lapangan ini merupakan rangkaian penunjang dengan tujuan untuk mengaktualisasikan teori yang sudah didapatkan. Kegiatan lapangan ini kembali difasilitatori oleh Direktur Yayasan TLKM.
Pada kegiatan ini dilakukan serangkaian aktivitas praktek sesuai dengan materi-materi yang sudah diberikan pada training indoor sebelumnya, yakni Menjadi Seorang Fasilitator, Penggunaan GPS, dan Membuat Peta Partisipatif. Masyarakat lokal tentunya turut dilibatkan, dengan maksud untuk menambah pengetahuan awal para staf BPSKL. Oleh karena itu output dari kegiatan ini ialah staf BPSKL mampu membuat peta partisipatif dengan hanya memanfaatkan hasil wawancara dengan masyarakat setempat.