
-
Cause Progress
- $150000 Amount Needed
- $5000 Collected yet
- 3% Percentile
- This cause has been completed.
Adopsi Pohon – Kawasan Konservasi TN Bantimurung Bulusaraung
Masyarakat Desa Labuaja telah memanfaatkan areal Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung untuk menanam tanaman jati putih dan jati lokal seluas 12,3 ha, sejak tahun 1997. Hasil penelitian Supratman dan Ichwan (2011) memprediksi jumlah pohon yang telah ditanami oleh masyarakat sebanyak 7.400 pohon dengan potensi tegakan pada akhir daur masing-masing adalah jenis jati putih sebesar 2.625,17 m3 dan jenis jati lokal sebesar 557,73 m3. Pada saat ini, pohon-pohon tersebut sudah dapat dimanfaatkan untuk suatu jenis peruntukan tertentu, sehingga masyarakat akan menebangnya. Namun demikian, berdasarkan kebijakan yang ada, pemerintah melarang untuk melakukan kegiatan penebangan di dalam areal Taman Nasional. Disisi lain, tanaman tersebut merupakan salah satu sumber pendapatan yang diharapkan dapat mengurangi kemiskinan masyarakat.
Sistem “Adopsi Pohon” adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Pada sistem ini, masyarakat akan mendapatkan kompensasi dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan Taman Nasional dengan jumlah minimal sama dengan nilai investasi yang telah ditanamkan oleh masyarakat di dalam membangun pohon tersebut. Membangun sistem “Adopsi Pohon” merupakan suatu hal yang penting dan urgen, sehingga memerlukan pendampingan untuk menemukan sistem adopsi yang dapat mendamaikan antara tujuan pengelolaan kawasan konservasi dengan tujuan pengembangan ekonomi masyarakat di dalam dan di sekitar hutan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat membangun mekanisme “Adopsi Pohon” atas tanaman yang mereka tanam di dalam areal Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung; meningkatkan kesadaran serta mendorong masyarakat untuk lebih memberikan perhatian kepada lingkungan khususnya hutan; dan mendukung tercapainya program konservasi sumberdaya hutan.
Konsep mekanisme “Adopsi Pohon” yang dihasilkan dari kegiatan ini akan berguna sebagai salah satu solusi untuk mengatasi konflik antara masyarakat dengan pengelola Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung serta berguna untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat di sekitar areal Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.