No comments yet

Evaluasi MCA-I Terhadap Pembangunan Industri Pengolahan Rotan

TLKM.or.id – MCA-I mengadakan pertemuan bersama Manajemen Konsorsium PSDABM-M untuk mengevaluasi kinerja penerima hibah, utamanya untuk memastikan bahwa kegiatan proyek layak dilanjutkan di fase pembangunan industri rotan. Kelayakan ditinjau berdasarkan aspek investasi/finansial, aspek legal, hingga efisiensi waktu pengerjaan.

Selain itu, terdapat penajaman dalam aspek finansial, utamanya pada pemasaran. Pihak MCA-I menangkap isu bahwa menurunnya performa rotan di Indonesia, sehingga mereka menilai adanya kecenderungan penurunan permintaan komoditi rotan.

Namun, penjelasan rasional mampu dibuktikan pihak konsorsium. Manajer Bidang Pengembangan Produk & Pemasaran, Fahrum Ahmad mengungkapkan bahwa isu yang diindikasikan MCA-I kurang tepat. Hal ini dibuktikan melalui studi pasar yang telah dilakukan sebelumnya oleh manajemen pemasaran di Surabaya dan Cirebon.

“Hasil studi pasar menyatakan bahwa para buyer cenderung mengkhawatirkan kondisi supply (hulu), sementara jumlah permintaan terus meningkat seiring berkembangnya industri mebel dalam negeri sebesar 10% dalam 3 tahun terakhir, yakni tahun 2013-2016,” ujar Fahrum yang juga merupakan anggota Tim Layanan Kehutanan Masyarakat (TLKM)

Persoalan paling mendasar adalah tingginya gap antara supply dan demand komoditi rotan. Sehingga pihak konsorsium melakukan pendekatan market oriented melalui penjajakan market untuk mempertemukan keinginan buyer dengan produk yang dihasilkan masyarakat di Mamuju.

Hasil studi tersebut mengejutkan banyak pihak. Kondisi psikologi yang sempat pesimis berubah menjadi optimisme. Bahkan Koordinator Window II GP Prosperity meyakini, produk tersebut mampu mengungkit pendapatan masyarakat di ketiga desa sasaran proyek. Salah satu alasannya karena adanya nilai tawar dan nilai tambah yang diperoleh masyarakat pasca negosiasi pasar.

Post a comment